Sejak:2001

Pengecer Kecantikan Timur Tengah Memperluas: Bagian Kuas Menampilkan Merek Bulu Lokal dan Internasional

  • 662 Tampilan
  • 2025-11-08 01:31:34

Pengecer Kecantikan Timur Tengah Memperluas: Bagian Kuas Menampilkan Merek Bulu Lokal dan Internasional

Sektor ritel kecantikan Timur Tengah sedang mengalami ekspansi yang signifikan, dengan pemain besar seperti Sephora, Lifestyle, dan jaringan regional seperti Splash Beauty mempercepat pembukaan toko dan memperbarui pengalaman di dalam toko. Di tengah pertumbuhan ini, kategori yang dulunya diabaikan kini muncul sebagai titik fokus: bagian kuas riasan. Tidak lagi hanya terbatas pada wilayah kecil, kawasan ini kini menampilkan perpaduan dinamis antara merek lokal dan merek global, yang mencerminkan perubahan permintaan konsumen dan pasar yang semakin matang.

Bangkitnya Merek Bulu Lokal

Merek kuas lokal Timur Tengah mulai mendapatkan daya tarik, didorong oleh pemahaman mendalam mereka tentang kebutuhan kecantikan di wilayah tersebut. Berbeda dengan produk generik internasional, label lokal ini memprioritaskan fungsionalitas yang disesuaikan dengan kebiasaan tata rias Timur Tengah—misalnya bulu sikat tebal dan bertumpuk tinggi yang dirancang untuk alas bedak tebal dan kontur, yang merupakan kebutuhan pokok dalam rutinitas kecantikan Timur Tengah. Misalnya, “Desert Lush Brushes” yang berbasis di Dubai telah mengembangkan campuran bulu sintetis dengan kepadatan serat 20% lebih tinggi dibandingkan sikat standar, sehingga memastikan sikat tersebut dapat mencengkeram alas bedak tebal berbahan dasar minyak yang umum di wilayah tersebut.

Middle Eastern Beauty Retailers Expand: Brush Sections Feature Local and International Bristle Brands-1

Kepatuhan halal adalah pembeda utama lainnya. Dengan 78% konsumen kecantikan Timur Tengah memprioritaskan produk bersertifikat Halal (berdasarkan laporan Nielsen tahun 2023), merek lokal seperti “Oasis Bristles” menghindari bahan yang berasal dari hewan, menggunakan serat sintetis yang telah teruji di laboratorium, dan memastikan proses produksi sejalan dengan pedoman Islam. Fokus pada relevansi budaya ini telah membantu merek kosmetik menguasai 35% pasar kuas riasan kelas menengah di UEA dan Arab Saudi, naik dari 18% pada tahun 2019.

Merek Internasional Beradaptasi dan Berkembang

Raksasa global juga melakukan upaya ganda di kawasan ini. Merek seperti Sigma Beauty dan Real Techniques telah memperluas kehadiran mereka di Timur Tengah, sementara label mewah seperti Charlotte Tilbury kini mendedikasikan 15% dari tampilan di dalam toko mereka untuk koleksi kuas. Agar dapat diterima secara lokal, merek-merek internasional melakukan adaptasi: Sigma, misalnya, meluncurkan “Koleksi Gurun” dengan gagang kuas tahan panas (penting dalam iklim bersuhu tinggi) dan bermitra dengan influencer kecantikan asal Saudi, Lama Al-Sulaiman untuk memberikan tutorial lokal.

Middle Eastern Beauty Retailers Expand: Brush Sections Feature Local and International Bristle Brands-2

Keunggulan mereka terletak pada inovasi teknis. Merek internasional memanfaatkan teknologi bulu sikat yang canggih—seperti serat sintetis ultra halus (diameter 0,05 mm) untuk pencampuran yang mulus dan lapisan antimikroba—untuk membenarkan harga premium. Survei konsumen yang dilakukan WGSN pada tahun 2024 menemukan bahwa 62% pembeli di Timur Tengah mengasosiasikan sikat internasional dengan “daya tahan yang unggul,” sebuah persepsi yang ingin diperkuat oleh merek global melalui demo di dalam toko dan kolaborasi KOL.

Dibalik Ekspansi: Permintaan, Diferensiasi, dan Rantai Pasokan

Booming bagian kuas ini berasal dari tiga tren utama. Pertama, pendidikan konsumen: Media sosial telah mengubah alat rias menjadi “barang yang wajib dimiliki”. Platform seperti TikTok dan Instagram Reels, tempat para kreator kecantikan Timur Tengah memiliki lebih dari 500 juta pengikut kolektif, menyoroti bagaimana kuas meningkatkan penampilan yang sudah lama dipakai dan siap dibawa ke kamera—penting untuk acara populer di kawasan seperti pernikahan dan pertemuan Ramadhan.

Kedua, persaingan ritel. Saat jaringan kecantikan berebut pangsa pasar, bagian kuas yang dikurasi berfungsi sebagai “kategori tujuan”, yang mendorong kunjungan pejalan kaki. Sephora di Mall of the Emirates Dubai, misalnya, melaporkan peningkatan jumlah pengunjung di akhir pekan sebesar 40% setelah meluncurkan “Brush Bar” pada tahun 2023, di mana pelanggan menguji kelembutan bulu dan kinerja pencampuran.

Ketiga, kemajuan rantai pasokan. Merek lokal kini mengakses bahan bulu sintetis berkualitas tinggi melalui pemasok regional, sehingga mengurangi jangka waktu produksi dari 3 bulan menjadi 6 minggu. Sementara itu, merek internasional seperti Fenty Beauty telah mengalihkan produksinya ke Turki dan Mesir, sehingga memangkas biaya pengiriman dan memungkinkan pengisian ulang kuas terlaris dengan lebih cepat.

Masa Depan: Kolaborasi Atas Persaingan

Daripada berbenturan, merek lokal dan internasional justru menciptakan ekosistem simbiosis. Label lokal mendominasi kisaran harga AED 50–150 ($13–41), sementara merek global memimpin di segmen AED 200+. Pendekatan berjenjang ini telah memperluas pasar secara keseluruhan: penjualan kuas makeup di Timur Tengah tumbuh 28% YoY pada tahun 2023, melampaui rata-rata global sebesar 19%, menurut Euromonitor.

Bagi produsen bulu sikat, pesannya jelas: inovasi dalam serat sintetis (misalnya, pilihan yang dapat terbiodegradasi, campuran tahan panas) dan penyelarasan dengan nilai-nilai regional (Halal, daya tahan) akan menjadi kunci untuk meraih pertumbuhan ini. Ketika ritel kecantikan Timur Tengah terus berkembang, bagian kuasnya menjadi model bagaimana wawasan lokal dan keahlian global dapat bersama-sama mendefinisikan kembali suatu kategori.

Berbagi Sosial