Sejak:2001

Ekspor Kuas Kosmetik dari Bangladesh Meningkat: Akses Pasar UE Meningkatkan Permintaan Bulu Serat Rami

  • 137 Tampilan
  • 2025-11-18 01:31:50

Ekspor Kuas Kosmetik dari Bangladesh Meningkat: Akses Pasar UE Meningkatkan Permintaan Bulu Serat Rami

Ekspor sikat kosmetik Bangladesh mengalami peningkatan yang luar biasa dalam beberapa tahun terakhir, dan Uni Eropa (UE) muncul sebagai pendorong utama pertumbuhan ini. Menurut data dari Biro Promosi Ekspor Bangladesh (EPB), pengiriman kuas kosmetik mencapai $120 juta pada tahun 2023, meningkat 35% dari $89 juta pada tahun 2022. Khususnya, UE kini menyumbang 65% dari ekspor ini, dengan Jerman, Prancis, dan Belanda memimpin sebagai pasar tujuan utama. Lonjakan ini terkait erat dengan meningkatnya permintaan UE akan alat-alat kecantikan yang ramah lingkungan, terutama yang terbuat dari bulu serat goni—alternatif alami dan ramah lingkungan dibandingkan bahan sintetis yang sejalan dengan peraturan lingkungan hidup yang ketat di Uni Eropa.

Cosmetic Brush Exports from Bangladesh Rise: EU Market Access Boosts Jute-Fiber Bristle Demand-1

Fokus UE pada kebijakan ramah lingkungan telah membawa perubahan besar bagi eksportir Bangladesh. Sebagai bagian dari strategi “From Farm to Fork” dan rencana aksi ekonomi sirkular, UE memprioritaskan produk-produk dengan jejak lingkungan yang rendah, yang bertujuan untuk mengurangi sampah plastik dan mempromosikan bahan-bahan yang dapat terbiodegradasi. Rami, serat terbarukan dan 100% dapat terurai secara hayati, sangat cocok dengan agenda ini. Tidak seperti bulu sikat sintetis yang berasal dari minyak bumi, rami terurai secara alami, menjadikannya pilihan utama bagi konsumen dan merek yang sadar lingkungan yang ingin memenuhi sertifikasi EU Eco-label atau ECOCERT. Penyelarasan ini telah memicu lonjakan pesanan sikat bulu rami, dengan pengecer UE seperti Sephora dan Rituals memperluas lini produk kecantikan ramah lingkungan mereka dengan menyertakan produk buatan Bangladesh.

Kualitas yang melekat pada rami semakin memperkuat daya tariknya dalam industri kosmetik. Seratnya secara alami lembut, elastis, dan mampu menahan kosmetik secara merata—sifat penting untuk kuas riasan berperforma tinggi. Pabrikan Bangladesh telah berinvestasi dalam teknologi pemrosesan canggih untuk memurnikan serat rami, meningkatkan kelembutan dan daya tahannya agar sesuai dengan standar peralatan kecantikan mewah. “Rami dulunya terlihat kasar, namun proses modern—termasuk pelunakan enzimatis dan perlakuan panas—telah mengubahnya menjadi bahan premium,” ujar Nazma Akter, manajer pengembangan produk di eksportir kuas GreenBeauty Cosmetics yang berbasis di Dhaka. “Sikat bulu rami kami kini bersaing dengan alternatif sintetis dalam hal rasa dan fungsionalitas, sekaligus menawarkan keunggulan tambahan dalam keberlanjutan.”

Ekosistem manufaktur Bangladesh juga memainkan peran penting dalam meningkatkan produksi. Keahlian negara ini dalam bidang tekstil, ditambah dengan angkatan kerja yang hemat biaya, memungkinkan harga yang kompetitif tanpa mengurangi kualitas. Banyak pabrik sikat kosmetik berlokasi di kawasan industri dekat Dhaka dan Chittagong, memanfaatkan kedekatannya dengan pabrik goni dan pusat manufaktur garmen untuk integrasi rantai pasokan yang lancar. Dukungan pemerintah, termasuk keringanan pajak untuk industri yang berorientasi ekspor dan akses terhadap pinjaman berbunga rendah melalui Bank Bangladesh, semakin mendorong ekspansi. Hasilnya, jumlah eksportir kuas kosmetik terdaftar telah tumbuh sebesar 20% sejak tahun 2020, dengan pemain besar seperti Bengal Brush Industries kini memasok lebih dari 50 merek UE.

Cosmetic Brush Exports from Bangladesh Rise: EU Market Access Boosts Jute-Fiber Bristle Demand-2

Meskipun terdapat pertumbuhan, tantangan masih tetap ada. Stabilitas bahan baku merupakan masalah yang mendesak: penanaman rami di Bangladesh, meskipun tersebar luas, dilakukan secara tadah hujan, sehingga hasil panen rentan terhadap pola musim hujan yang tidak menentu. Untuk mengatasi hal ini, eksportir bermitra dengan petani di Rajshahi dan Khulna—daerah utama penghasil rami—untuk mengadopsi teknik pertanian yang tahan iklim, seperti irigasi tetes dan varietas rami yang tahan kekeringan. Infrastruktur penyimpanan juga ditingkatkan untuk mencegah degradasi serat selama musim sepi.

Persaingan internasional juga merupakan tantangan lain. Tiongkok dan India tetap menjadi eksportir kuas kosmetik terbesar di dunia, masing-masing menguasai 45% dan 20% pasar global. Bangladesh membedakan dirinya dengan menggandakan keberlanjutan. “Meskipun Tiongkok mendominasi dengan sikat sintetis dan India dengan pilihan bulu hewan, kami menciptakan ceruk pasar dalam bidang alat-alat alami dan ramah vegan,” jelas Kamal Hossain, CEO EcoTools Bangladesh. “Jajaran produk ‘JuteGlow’ kami, yang dipasarkan sebagai produk ‘bebas plastik dan ramah lingkungan’, telah mengalami pertumbuhan tahunan sebesar 40% dalam penjualan di Uni Eropa.”

Kontrol kualitas juga sama pentingnya. UE menerapkan standar produk yang ketat, termasuk peraturan REACH yang membatasi bahan kimia berbahaya, dan pedoman ISO 22716 untuk praktik manufaktur kosmetik yang baik. Pabrik-pabrik di Bangladesh telah merespons hal ini dengan berinvestasi pada laboratorium untuk menguji komposisi bulu sikat dan bermitra dengan lembaga sertifikasi internasional untuk memastikan kepatuhan. “Gagal dalam audit REACH dapat memblokir akses UE, jadi kami memprioritaskan pengujian yang ketat,” kata Hossain. “Ini merupakan biaya tambahan, namun membangun kepercayaan jangka panjang.”

Ke depan, prospek sektor ini cerah. Pasar kecantikan berkelanjutan global diproyeksikan tumbuh sebesar 12% per tahun hingga tahun 2030, didorong oleh konsumen milenial dan Gen Z yang bersedia membayar harga premium untuk produk ramah lingkungan. Bangladesh bertujuan untuk

Berbagi Sosial