Berita industri
Platform E-Commerce Kecantikan di Indonesia Melihat Lonjakan 40% dalam Penjualan Kuas: Desain Bulu Lengkung Pencarian Teratas
- 91 tampilan
- 2025-12-01 01:31:51
Platform E-Commerce Kecantikan di Indonesia Melihat Lonjakan 40% dalam Penjualan Kuas: Desain Bulu Lengkung Pencarian Teratas
Platform e-commerce kecantikan di Indonesia melaporkan peningkatan penjualan kuas makeup sebesar 40% dibandingkan tahun lalu, dengan desain bulu melengkung menjadi kategori yang paling banyak dicari, menurut data pasar terkini. Pertumbuhan ini menunjukkan pesatnya ekspansi sektor alat kecantikan profesional di Asia Tenggara, yang didorong oleh perubahan kebiasaan konsumen dan inovasi ritel digital.
Sebagai pasar kecantikan terbesar di Asia Tenggara, industri kosmetik Indonesia didukung oleh demografi muda yang paham digital—lebih dari 50% populasinya berusia di bawah 30 tahun—dan meningkatnya influencer kecantikan di platform seperti TikTok dan Instagram. Tren ini telah mengalihkan fokus konsumen dari produk riasan dasar ke alat khusus, karena semakin banyak pengguna yang mencari hasil berkualitas salon di rumah. “Pembeli di Indonesia tidak lagi hanya membeli lipstik atau alas bedak; mereka berinvestasi pada alat-alat yang meningkatkan rutinitas mereka,” kata seorang analis senior di sebuah perusahaan wawasan e-commerce regional.

Inti dari booming ini adalah popularitas kuas dengan bulu melengkung, yang kini mencapai 35% dari total penelusuran kuas. Direkayasa secara teknis untuk meniru kontur wajah, kuas ini mengatasi masalah yang sudah lama ada bagi konsumen: pengaplikasian yang tidak merata. Tidak seperti bulu lurus, desain melengkung memiliki lengkungan lembut (biasanya 15-30 derajat) yang dibuat melalui pengaturan panas yang presisi, di mana serat sintetis bermutu tinggi—seringkali nilon 6 atau 66—dicetak untuk mempertahankan bentuknya melalui penggunaan berulang. Desain ergonomis ini memastikan kontak yang lebih baik dengan tulang pipi, batang hidung, dan garis rahang, memungkinkan perpaduan mulus untuk kontur, perona pipi, dan bronzer.
“Bulu sikat yang melengkung mendistribusikan produk secara lebih merata dan mengurangi limbah,” jelas pengembang produk di produsen sikat terkemuka. “Konsumen Indonesia, yang mengutamakan nilai dan efisiensi, menyadari bahwa lebih sedikit produk yang dibutuhkan untuk setiap kali penggunaan, sementara ujung bulu sikat yang membulat meminimalkan iritasi kulit—sebuah kekhawatiran utama di pasar di mana perawatan kulit sensitif menjadi tren utama.” Ulasan pengguna di platform seperti Shopee dan Lazada sering kali menyoroti “hasil akhir yang tampak alami” dan “menghemat waktu” sebagai manfaat utama, dengan 72% pengguna yang disurvei melaporkan bahwa mereka telah mengganti sikat lurus tradisional dengan alternatif sikat melengkung.
Dari sudut pandang manufaktur, permintaan akan desain lengkung yang dapat disesuaikan semakin meningkat. Merek-merek Indonesia semakin banyak yang meminta sudut lengkung dan kepadatan bulu yang disesuaikan untuk memenuhi beragam bentuk wajah, yang mencerminkan pergeseran menuju kecantikan yang dipersonalisasi. “Kami telah melihat peningkatan sebesar 30% dalam pesanan sikat melengkung dengan kelembutan bulu yang dapat disesuaikan selama kuartal terakhir,” kata perwakilan dari perusahaan produksi sikat global. “Ini menandakan adanya peralihan dari alat yang hanya bisa digunakan untuk semua hal, menuju solusi yang dapat beradaptasi dengan kebutuhan individu.”
Ke depan, keberlanjutan dan integrasi teknologi dapat mendorong pertumbuhan lebih lanjut. Bahan bulu yang dapat terbiodegradasi dan lapisan antimikroba semakin banyak diminati, sejalan dengan pertumbuhan basis konsumen Indonesia yang sadar lingkungan. Sementara itu, fitur uji coba AR pada platform e-commerce diharapkan dapat mendorong uji coba, karena pengguna memvisualisasikan bagaimana kuas melengkung menyempurnakan struktur wajah unik mereka.
Singkatnya, lonjakan penjualan kuas di Indonesia sebesar 40% dan dominasi desain bulu melengkung menyoroti semakin matangnya pasar dari konsumsi alat kecantikan dasar hingga canggih. Ketika pendidikan dan inovasi digital terus mempengaruhi preferensi masyarakat, teknologi yang canggih akan tetap menjadi landasan dalam lanskap kecantikan yang terus berkembang di Asia Tenggara.
