Berita industri
Tantangan "Bristle Care" TikTok: Tutorial Memperpanjang Penjualan Produk Pembersih Brush Life Drive
- 91 tampilan
- 2025-12-02 01:31:50
Tantangan "Bristle Care" TikTok: Bagaimana Tutorial Membersihkan Kuas Rias Meningkatkan Penjualan Produk
Di dunia kecantikan TikTok yang serba cepat, tren datang dan pergi, namun hanya sedikit yang menggabungkan kepraktisan, pendidikan, dan permintaan konsumen seperti tantangan "Bristle Care". Selama setahun terakhir, tagar BristleCare telah ditonton lebih dari 4,2 miliar kali di platform ini, ketika pengguna—mulai dari pecinta riasan biasa hingga seniman profesional—berbagi tutorial, kiat, dan ulasan produk yang berfokus pada satu langkah yang sering diabaikan: membersihkan kuas riasan. Apa yang awalnya merupakan perbincangan khusus telah berkembang menjadi sebuah gerakan, membentuk kembali cara konsumen memandang perawatan kuas dan mendorong lonjakan penjualan produk pembersih kuas riasan.

Tantangan "Bristle Care" menyentuh masalah universal: kuas riasan adalah investasi. Satu set kuas berkualitas tinggi bisa berharga lebih dari $100, namun penelitian menunjukkan 68% pengguna membersihkan kuas mereka kurang dari sebulan sekali (menurut survei tahun 2024 oleh Beauty Tools Insights). Pengabaian ini menyebabkan lebih dari sekadar pengaplikasian riasan yang membosankan—penumpukan bakteri dapat menyebabkan jerawat, dan bulu sikat yang aus akan kehilangan bentuknya, sehingga alat yang mahal menjadi tidak efektif. Para kreator TikTok, mulai dari mikro-influencer hingga pakar kecantikan papan atas seperti @MakeupByMia (12 juta pengikut), telah mengubah hal ini menjadi emas, dengan memposting panduan langkah demi langkah: mulai dari menggunakan alas pembersih silikon hingga sikat berbusa, hingga merekomendasikan deterjen dengan pH seimbang, hingga kiat-kiat pengeringan udara untuk mencegah bulu melengkung.
Apa yang membuat tutorial ini melekat? Mereka relevan dan berorientasi pada hasil. Sebuah video viral oleh @BrushCarePro, yang membandingkan sikat berusia 6 bulan yang tidak dibersihkan (dilapisi sisa alas bedak) dengan sikat yang baru dibersihkan (halus seperti baru), mendapatkan 8,3 juta suka dan 150 ribu dibagikan. Pemirsa tidak hanya menonton—mereka berpartisipasi, memposting klip "sebelum vs. sesudah" dari transformasi kuas mereka sendiri. “Saya tidak menyangka kuas bedak seharga $80 milik saya bisa terlihat sebagus ini lagi,” komentar seorang pengguna, yang juga mendapat ribuan reaksi serupa.

Keterlibatan ini telah diterjemahkan langsung ke dalam penjualan. Menurut firma riset pasar Global Beauty Analytics, penjualan produk pembersih kuas riasan—termasuk deterjen cair, sabun padat, dan bantalan pembersih silikon—tumbuh sebesar 47% dari tahun ke tahun pada Q1 tahun 2024, dengan 32% dari pertumbuhan tersebut disebabkan oleh permintaan yang didorong oleh TikTok. Merek seperti EcoTools dan Sigma Beauty melaporkan produk pembersih mereka kini paling laris, dengan "Brushampoo" dari Sigma mengalami lonjakan pesanan online sebesar 62% setelah bermitra dengan @BrushCarePro untuk kolaborasi tutorial.
Dari sudut pandang teknis, tantangan ini menggarisbawahi simbiosis antara kualitas sikat dan pemeliharaan. Sebagai produsen, kami tahu bahwa bahkan bulu sikat premium—baik bulu sintetis (nilon, poliester) atau alami (bulu kambing, bulu tupai)—membutuhkan perawatan yang tepat untuk mempertahankan performanya. Bulu sintetis, misalnya, tahan lama namun rentan terhadap penumpukan produk di serat mikronya; pembersih yang lembut dan kaya surfaktan memecah minyak tanpa menghilangkan lapisan bulunya. Bulu sikat alami, lebih halus, memerlukan formula pH netral agar tidak kering dan berjumbai. Tutorial TikTok sering kali menyoroti tip khusus bahan ini, mengedukasi pengguna untuk beralih dari sabun biasa (yang dapat meninggalkan residu atau merusak serat) ke produk khusus.
Tren "Bristle Care" bukan sekadar iseng saja—tetapi merupakan perubahan perilaku konsumen. Karena para penggemar kecantikan memperlakukan sikat sebagai alat jangka panjang dibandingkan barang sekali pakai, permintaan akan solusi perawatan akan tetap ada. Bagi merek, hal ini berarti melakukan kemitraan edukasi dengan para kreator untuk memperjelas kepedulian, menyoroti ilmu material (misalnya, "Sikat bulu kambing kami yang sangat lembut paling cocok digunakan dengan pembersih beraroma lavendel"), dan bahkan menggabungkan sikat dengan pembersih mini sebagai "perlengkapan pemula".

Pada akhirnya, tantangan "Bristle Care" dari TikTok membuktikan kekuatan media sosial untuk mengubah kebiasaan yang diabaikan menjadi momen budaya—satu demi satu. Dan bagi industri alat kecantikan, ini adalah pengingat: selesaikan masalah, didik audiens Anda, dan penjualan akan menyusul.
