Berita industri
Survei Konsumen: 60% Pembeli Akan Membayar Lebih Banyak untuk Sikat dengan Bulu Tahan Lama
- 265 Tampilan
- 2025-12-12 01:31:23
Survei Konsumen: 60% Pembeli Akan Membayar Lebih Banyak untuk Sikat dengan Bulu Tahan Lama
Pernahkah Anda membeli kuas riasan yang bulunya mulai rontok setelah beberapa kali digunakan? Anda tidak sendirian. Selama bertahun-tahun, konsumen bergulat dengan rasa frustrasi karena berinvestasi pada alat yang tidak dapat bertahan dalam ujian waktu—sampai sekarang. Survei konsumen global baru-baru ini menunjukkan tren yang jelas: 60% pembeli riasan bersedia membayar mahal untuk satu fitur utama: bulu sikat yang tahan lama.
Dilakukan oleh Beauty Industry Insights, survei ini menyurvei 2.300+ pengguna riasan rutin di AS, Eropa, dan Asia, berusia 18–45 tahun. Saat diminta untuk mengurutkan prioritas kuas makeup, “bulu sikat yang tahan lama” menduduki peringkat teratas, mengalahkan “kelembutan” (52%) dan “harga” (48%). Khususnya, 72% responden yang pernah membeli sikat dengan harga murah melaporkan bahwa mereka menggantinya dalam waktu 6 bulan, dengan alasan “bulu sikat yang rusak” dan “kehilangan bentuk” sebagai alasan utama.
Mengapa Daya Tahan Mendorong Pengeluaran

Pergeseran menuju bulu sikat yang tahan lama berasal dari tiga faktor utama: efektivitas biaya, kinerja, dan keberlanjutan.
1. Efektivitas Biaya: Penghematan Jangka Panjang
Bagi banyak konsumen, ini adalah perhitungan sederhana. Sikat seharga $20 yang perlu diganti dua kali setahun lebih mahal untuk jangka panjang daripada sikat seharga $40 yang bertahan 3+ tahun. “Dulu saya membeli kuas dengan harga murah, tapi saya membuang-buang uang,” kata Sarah, seorang penggila makeup berusia 28 tahun dari London, dalam survei tersebut. “Sekarang saya mencari merek yang menjamin ketahanan bulunya—saya akan membayar ekstra untuk menghindari kerumitan.”

2. Performa : Konsistensi di Setiap Pukulan
Selain biayanya, bulu sikat yang tahan lama juga mempertahankan bentuk dan teksturnya, memastikan pengaplikasian riasan yang konsisten. Kuas dengan bulu yang berjumbai atau bengkok dapat menggores alas bedak atau gagal memadukan eyeshadow, sehingga merusak tampilan yang diinginkan. Penata rias profesional Mia Chen berkomentar, "Klien memperhatikan saat kuas terasa 'usang'—hal ini memengaruhi hasil akhir. Bulu yang tahan lama berarti saya dapat mengandalkan peralatan saya dari sesi ke sesi."

3. Keberlanjutan: Menyelaraskan dengan Nilai-Nilai Sadar Lingkungan
Dengan 68% responden Gen Z dan milenial menyebut “mengurangi sampah” sebagai prioritas belanja, sikat tahan lama sesuai dengan gaya hidup ramah lingkungan. Penggantian yang sering akan menghasilkan limbah di TPA, sementara peralatan yang tahan lama akan meminimalkan dampak terhadap lingkungan. “Saya ingin rutinitas kecantikan saya ramah terhadap planet ini,” jelas Aisha, 24 tahun, dari Toronto. “Sikat yang tahan bertahun-tahun lebih baik daripada membeli yang baru setiap beberapa bulan.”
Respon Industri: Rekayasa untuk Umur Panjang
Untuk memenuhi permintaan ini, merek berinovasi dalam bahan dan manufaktur bulu. Rambut alami tradisional sering kali kurang memiliki ketahanan, tetapi bahan sintetis canggih—seperti nilon-6 dan PBT (polibutilena tereftalat)—menawarkan daya tahan yang unggul. Serat-serat ini menjalani proses pengaturan panas dan pembulatan ujung untuk meningkatkan fleksibilitas dan mencegah kerusakan.
“Perbedaannya terletak pada kekuatan tarik seratnya,” kata Dr. Lin Tao, seorang ilmuwan material yang berspesialisasi dalam peralatan kosmetik. “Bahan sintetis berkualitas tinggi dapat menahan 5.000+ pukulan tanpa berjumbai, dibandingkan dengan 2.000 pukulan untuk nilon standar.”
Masa Depan Kuas Rias
Karena konsumen memprioritaskan nilai dibandingkan harga, “bulu sikat yang tahan lama” tidak lagi menjadi fitur khusus—bulu sikat merupakan kebutuhan pasar. Merek yang berinvestasi pada bahan premium dan pengujian kualitas yang transparan akan memenangkan loyalitas. Bagi pembeli, pesannya jelas: dalam hal kuas riasan, daya tahan akan terbayar—secara harfiah dan kiasan.
